Sponsor Links

Wednesday, 27 June 2007

I am SO Special Because I am Happy


Menurut anda hal atau keadaan apa yang menjadi dambaan setiap orang ?
Kalau menurut saya jawabannya adalah kebahagiaan. Setiap insan manusia ingin bahagia. Anak kecil, abg, orang dewasa maupun manula ingin bahagia. Segala usaha dikerahkan untuk mendapatkan kebahagiaan.
Ada yang bilang dia akan bahagia bila berhasil memperistri gadis cantik. Sebagian orang lagi berpendapat banyak uang, tenar, kaya, punya rumah bagus, pakai baju dan pernak pernik bermerek, wara wiri liburan ke luar negeri adalah salah satu, salah dua atau beberapa faktor penentu kebahagiaan.
Benarkah demikian ? Mari kita lihat contoh berikut.

Anna-Nicole Smith : celebrity, model, american sex symbol, aktris, menikah dengan billionare J. Howard Marshall II , dia mempunyai segalanya untuk hidup yang berbahagia. Apakah dia bahagia ? Saya ragu, karena orang yang bahagia tidak akan mengkonsumsi drugs yang berakhir dengan kematian.
Saya bisa membuat list yang sangat panjang dari orang-orang yang punya segalanya tapi masa hidupnya berakhir secara tragis. Di tengah gelimang uang yang mereka punya, di sela sela hiruk pikuk pesta pora, mereka justru mendapatkan dirinya sebagai orang yang kesepian, yang merana. Uang, kekayaan, popularitas, kekuasaan, kekuatan tidak bisa membeli dan memberikan kebahagiaan.

Lalu apa yang dilakukan agar kita bisa bahagia?
Sangat gampang, yang dibutuhkan hanyalah sebuah keputusan. Ya, anda, saya siapa saja bisa bahagia bila kita memutuskan untuk bahagia. Di tengah suasana yang tersulit bagaimanapun, kita hanya perlu sebuah keputusan apakah kita bahagia atau merana dalam keadaan tersebut.
Di saat kesulitan melanda, suasana gak enak, cuaca buruk, teman ngeselin, uang gak punya, badan gak sehat, di tengah semua keadaan itu dan keadaan pahit apapun yang kita hadapi, bila kita putuskan bahwa kita bahagia, maka kita tetap bahagia. Kita tidak bisa mengontrol keadaan eksternal, lingkungan kita, tapi kita bisa mengontrol pikiran dan perasaan kita, memilih untuk tidak menjadi memble, sedih, merana dengan keadaan kita, memutuskan untuk bagaimanapun situasi yang kita punya, kita bahagia, maka kita akan bahagia.

Coba buktikan teori saya ini. Saat lagi terperangkap macet anda marah-marah, gak sabaran, merengut, ngomel. Apa yang anda dapatkan ? Ce spasi De .... cape deuhhhh.
Besoknya, atau gak perlu besoknya beberapa menit kemudian setelah tarik nafas, anda ambil keputusan bahwa di tengah kemacetan ini saya mau tetap bahagia, saya mau tetap enjoy maka pikiran dan perasaan anda akan lebih tentram, rileks, anda bisa menikmati suasana sekeliling, mendapatkan banyak hal lucu dan unik yang bisa menghibur, dibandingkan suasana sebelumnya saat anda memutuskan untuk menekuk muka dan ngomel.

I am SO special because I am happy.
I am happy because I am SO special

Saya unik, saya sangat spesial karena saya bahagia, bukan karena saya mempunyai materi, popularitas , kuasa dan yang sejenisnya, tapi saya bahagia karena saya memutuskan untuk bahagia. Keputusan untuk bahagia ini bukan hanya berlaku untuk contoh kasus "kecil" seperti contoh macet di atas, tapi juga dalam hal kehidupan yang jauhhhh lebih kompleks.

Karena prinsip, saya pernah memutuskan untuk meninggalkan jabatan sebagai direktris sebuah perusahan, berubah status menjadi pengangguran, gak mau kerja lagi. Ketika tabungan semakin menipis tapi harus membayar cicilan rumah, cicilan mobil akhirnya saya jadi telemarketer ! Bayangkan dari seorang direktris yang sering bepergian ke luar negeri untuk training, conference dan liburan berubah menjadi telemarketer yang harus merayu orang di telepon untuk membeli sebuah program liburan atau program di sebuah hotel. Dari posisi sebelumnya yang maksi di restoran mewah, beralih ke makan hanya sekali sehari. Betul, anda gak salah baca, saya selama setahun hanya makan sekali sehari dengan menu yang sederhana hanya biar gak pingsan. Makan hanya sekali agar uang tetap ada untuk bisa tetap menyicil rumah dan mobil yang pada saat Indonesia mengalami krisis moneter bunga bank menjadi gila gilaan. Bagaikan buah simalakama saya harus meneruskan cicilan cicilan yang sudah setengah jalan, sayang untuk dilepas dengan hanya makan sekali sehari.

Dalam situasi di atas, saya bisa merana, menyalahkan partner usaha saya yang curang, menyalahkan situasi ekonomi Indonesia yg sedang krisis, menyalahkan banyak hal sebagai alasan saya harus mengalami ketidak nyamanan itu. Tapi tidak, saya memutuskan untuk bahagia. Saya bersyukur karena Tuhan memberikan cobaan kepada saya karena saya tau Tuhan memberikan cobaan tidak akan melampaui kekuatan manusia. Sebagaimana kita perlu ulangan umum untuk naik kelas ataupun ujian akhir untuk lulus, maka dalam hidup ada ujian atau cobaan untuk mendewasakan kita, agar kita mempunnyai karakter yang lebih baik.
Kalau saat ini saya melihat kembali masa-masa susah itu, saya bersyukur saya pernah mengalaminya, karena di saat itulah saya mengalami pertumbuhan mental dan karakter positif yang luar biasa lonjakannya. Tidak hanya pembentukan pribadi tapi juga materi. Setelah masa gemblengan itu saya mendapatkan pekerjaan dengan prospek bagus, bahkan dapat jodoh !

Betapa seringnya kita mengeluh, tidak bahagia dengan apa yang sedang kita miliki. Seseorang di Benhil melamunkan dirinya akan bahagia bila bisa naik ke Menara Eiffel, sedangkan ada orang lain yang bisa tiap hari kunjungi menara Eiffel tapi melamunkan dirinya akan bahagia bila ia bisa makan pecel lele di Amigos - agak minggir got sedikit :).
Saya unik, saya special karena saya bahagia. Walau saya sebelumnya wanita karier yang bisa breakfast di Bandung, lunch dengan klien di Jakarta kemudian dinner dengan klien yang lain di Singapore, atau di hari yang lain berpindah pindah di negara Eropa dan Amerika; walau saat ini "hanya" (kata hanya saya beri tanda kutip karena itu menurut orang kebanyakan tapi tidak berlaku bagi saya) sebagai ibu rumah tangga. Pergantian status, tempat tinggal bisa menjadikan alasan untuk sedih. Tapi saya memilih untuk bahagia dan saya bahagia dengan keadaan saya saat ini yang "hanya" ibu rumah tangga, tinggal jauh dari tanah air dan sanak saudara, sibuk urusi 4 anak dan tidak bisa sering-sering wara wiri ke negara lain .

Saya sangat spesial karena saya bahagia.
Saya bahagia karena saya sangat spesial.

Siklus bahagia - spesial ini yang membuat hidup saya tidak monoton, membuat saya selalu bersyukur dengan apa yang saya punya, bangga dengan apa yang saya kerjakan. Walau tanpa bantuan baby sitter dan maid seperti halnya di Indonesiadi , saya bangga dan bahagia bisa memberikan ASI eksklusif 6 bulan*** kepada 4 orang anak saya, di tengah tengah anggapan masyarakat modern yang mengatakan hare genee ngasih ASI ? Saya bangga, saya sangat spesial , saya bahagia karena saya tau ASI adalah yang terbaik untuk bayi. Orang lain bisa dan silakan beranggapan lain tapi sayalah yang memutuskan yang mana yang saya pilih dan saya bahagia dengan pilihan saya. Saya sangat spesial.

Saya sangat spesial karena saya mempunyai apa yang didambakan setiap manusia : kebahagiaan ! Dengan berbahagia saya mengclaim bahwa berkat dan talenta dari Sang Khalik yang saya terima adalah cukup. Saya tidak perlu iri dengan yang dipunyai orang lain tapi tidak saya miliki. Bahagia adalah ungkapan syukur bahwa semua potensi saya adalah cukup, tinggal bagaimana saya memaksimalkan potensi yang ada.
Anda mungkin bilang begini:"kalo semua orang bisa bahagia dan menjadi special dengan cara begitu berarti nanti anda menjadi tidak special lagi dong ?". Seorang yang memiliki kebahagiaan sejati tidak akan merasa terancam posisinya bila orang lain bahagia. Bahagia adalah hak setiap insan manusia. Bahagia adalah kado cuma cuma pemberian Sang Khalik untuk umatNYA. Ada orang mau menerima kado itu, ada orang yang menampiknya. Semakin banyak orang yang membaca tulisan ini, mempraktekkannya dan menjadi bahagia maka saya akan lebih berbahagia lagi karena dunia ini akan menjadi semakin baik, semakin nyaman. Seorang yang bahagia adalah orang yang senang memberi. Seorang yang senang memberi adalah orang yang bahagia.

Bagaimana keadaanmu saat ini? Sedang tertimpa musibah, sedang mendapat masalah atau cobaan, atau mungkin lagi sedih karena kangen tanah air pengen pulang kampung ? Ijinkan saya memberi beberapa tips ini :

* Mengucap syukurlah bila anda sedang mendapat cobaan, karena itu adalah tanda bahwa Tuhan sayang sama anda, DIA memberikan teguran dan cobaan kepada orang yang disayangiNYA agar nanti lulus menjadi pribadi yang lebih baik.
* Buatlah daftar hal-hal positif yang anda punya, mengucap syukurlah dengan hal hal tersebut dan maksimumkan penggunaan hal hal tersebut untuk membuat anda bahagia. Anda akan terkejut mendapatkan begitu banyaknya hal hal positif yang anda punya atau masih punya dibandingkan masalah yang sedang anda hadapi.
* Anda tidak bisa mengontrol keadaan eksternal / lingkungan sekitar tapi anda bisa mengontrol pikiran dan perasaan anda. Anda bisa punya puluhan bahkan ratusan alasan untuk memble, sedih dan merana tapi HANYA perlu SATU alasan yang diperlukan untuk bahagia : keputusan. Selamat memutuskan dan selamat berbahagia !!!

Note :

*** ASI Eksklusif 6 bulan adalah pemberian air susu ibu ke bayi tanpa diberi makanan maupun cairan tambahan lain - hanya asi thok - yang diberikan kepada bayi dari usia 0 sampai 6 bulan, setelah itu bayi baru diberikan makanan pendamping asi tetapi tetap menerima asi sampai usia 2 tahun, bila memungkinkan.
*** Tulisan ini dibuat untuk berpartisipasi dalam Kontes Juni 2007: Why I’m So Special yang diselenggarakan oleh sister Jennie S Bev.

2 comments:

  1. Amin, bu...
    Kapan pun kita mau, kita bisa bahagia saat itu juga kan ya...
    Dan sepertinya membangun 'mindset bahagia' lebih mudah daripada menanamkan 'mindset sukses'
    (Sst.. jangan-jangan 'mindset bahagia' juga udah dipatent-kan ama mbak Jennie hahaha... )

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete