Sponsor Links

Wednesday 25 April 2007

3 Tahun + 3 hari yang lalu





Bangun pagi, perut mules
Aku langsung bilang ke Pak Jempol, inilah hari istimewa itu.
Walau due date sebenarnya tgl 1 Mei tapi pengalaman melahirkan anak pertama dan kedua yg lebih awal 10 dan 14 hari membuatku yakin bahwa untuk anak ketiga ini pasti melahirkan lebih awal juga.

Aku langsung mandi dan siapkan beberapa items lain yang belum sempat dimasukkan ke koper. Aku dan Pak Jempol juga mempersiapkan Richard (saat itu 4 tahun) untuk di antar ke sekolahnya dan Aimeric (saat itu 2 tahun) untuk dititipkan ke tetangga.
Semua aktifitas kami lakukan dengan santai. Aku sempatkan menulis imel ke beberapa milis memberitahukan bahwa bbrp saat lagi aku akan ke klinik untuk melahirkan sekaligus mohon doa restu teman2 milis.

Jarak rumah ke klinik kurang lebih 7 km kami tempuh dengan waktu gak lebih dari 10 menit, gak macet emang.
Tiba di klinik jam 9an pagi, diperiksa sudah bukaan 5, tapi kepala bayi belum turun ke jalan lahir.
Bidan langsung buru-buru mempersiapkan peralatan untuk proses epidural: pasang alat monitor di perut untuk detak jantung bayi, monitor kontraksi, periksa darah, pasang kateter semuanya serba kilat. Dokter anestesi tiba, langsung proses epidural dilaksanakan.
Pak Jempol yg selalu mendampingi kali ini keluar ruangan, dia emang gak kuat liat panjangnya jarum suntik. Daripada pingsan ketakutan, dia milih keluar.

Proses berlangsung sangat cepat, sekali suntik langsung berhasil. Rahasianya kita harus rileks, posisi badan harus dibuat merunduk dgn kepala ditekuk serendah mungkin sehingga ruas tulang belakan kita melengkung seperti kura2. Jangan takut, gak boleh tegang.

Seperti dua kali melahirkan sebelumnya, kali inipun aku santai banget, malah lebih santai lagi dari sebelumnya karena kontraksi kali ini gak begitu sakit. Mungkin juga karena udah biasa jadi udah bisa mengatur nafas dan pikiran untuk mengalihkan rasa sakit. Karena kepala bayi belum juga turun aku nunggu aja sambil ngobrol dengan bidan, ngobrol dengan Pak Jempol.

Jam 10an Bidan ngecek, sudah bukaan 8 tapi kepala bayi masih belum juga turun ke jalan lahir. Aku dikasih bola gede, disuruh naikin kaki ke bola dan terus dalam posisi itu. Nunggu lagi sambil dengerin musik klasik yg selalu kami bawa saat aku melahirkan. Kali ini aku dengarkan Four Season nya Vivaldi. Lama2 aku ngantuk, pak Jempol juga ngantuk. Kami tertidur kurang lebih 1 jam, terbangun saat bidan datang untuk periksa. Ternyata sudah bukaan 10 tapi kepala bayi masih tetap di atas !

Oh my oh my, bayi yg satu ini emang khusus, waktu kandungan umur 7 - 8.5 bulan posisnya sungsang. Syukurlah akhirnya bisa normal setelah aku dengan rutin memasang earphone walkman (yg lagi mengalunkan musik klasik) sedikit di atas daerah "V". Bayi yg mencari arah datangnya suara akhirnya berputar ke arah suara itu sehingga menuju posisi normal (kepala di bawah).
Di kehamilan 2 kakaknya aku gak ada diabetes gestational, di kehamilan ini aku kena diabetes gestational walo bisa teratasi dengan diet saja. Ternyata setelah "kerepotan2" diatas, dia masih seneng ngerepotin lagi mamanya dengan sikap ogah2an untuk menurunkan kepalanya ke jalan lahir.

Akhirnya aku ngomong ke bayiku :
" Ayo dong, Nak, mama dan papa udah pengen banget nih liat kamu, turunkan dong palanya, dorong kepalamu ke jalan lahir ya, Nak".
Perkataan ini aku ulang 2 atau 3 kali sambil ngusap perut. Pak Jempol juga lakukan yang sama.
Ajaib , 5 menit kemudian ketika bidan periksa ternyata kepala sudah dibawah, aku siap untuk ngepush !
Dokter langsung dipanggil (dokter sudah di ruangan, dari tadi sesekali aja datang ngecek).
Dokter ambil posisi, bidan yg perintahin untuk ngedorong, Pak Jempol ngevideoin. Ngedorong pertama kali, rambut langsung terlihat. Ngedorong yg kedua, bayiku lahir ! Waktu menunjukkan pukul 11.40 am.

Seorang bayi wanita dengan berat 3, 690Kg yang kami namai Francine Mentari.
Francine adalah nama dari neneknya pak Jempol yg sangat baik hati dan cerdas. Beliau meninggal di usia 99 tahun + 7 bulan.
Francine juga adalah namanya tanteku almarhumah (adik dari mama), beliau meninggal di bulan februari yg lalu.
Francine adalah singkatan dari France Indonesia, sebagaimana dia adalah anak mixed dari papa yg "french" dan mama yg orang Indonesia. Mentari karena dia adalah sinar yang menyinari keluarga kami, lebih menghangatkan keluarga kami dengan kehadiran seorang putri setelah mempunyai 2 anak lelaki.

2 detik setelah Mentari lahir, dia langsung diserahkan kepadaku untuk didekap beberapa saat, baru diserahkan kembali untuk dibersihkan. Aku segera melakukan ELO - early latch on. Kegiatan ELO ini sangat mempengaruhi keberhasilan ASI selanjutnya.
Pak Jempol setelah melihat semuanya berlangsung normal dan lancar langsung bilang: "Kayaknya aman2 aja khan, aku boleh dong ke kantor buat lakukan aperitif untuk ngerayain dengan rekan kerja, terus aku terusin kerja jadi cuman ngambil cuti stengah hari?"
Aku bilang, ayo aja, semuanya aman, aku juga kuat2 aja, silakan kalo mo ngantor. Diapun berlalu meninggalkan kami dan baru kembali sore hari di jam bezoek bersama Aimeric & Richard.

Setelah 3 tahun + 3 hari berlalu, bayi munggil itu sekarang udah cerewet gak ketulungan, udah sekolah dan selalu menyinari keluarga kami dengan kehangatannya.
Terima kasih Tuhan untuk kado titipanMU ini.

Selamat Ulang tahun Ke-3 anakku sayang.

2 comments:

  1. Dear Mbak Julia ,
    selamat ulang tahun yg ke 3 untuk Mentari ya Mbak dari ku... membaca cerita Mbak Julia membuathatiku mengharu biru... kagum sekali dengan mbak julia, benar benar super women dari dulu sampai sekarang, doaku semoga Mbak Julia dan keluarga senantiasa diberikan bahagia selamanya . salam manis dari sandra di jakarta.

    ReplyDelete
  2. Hi Dikkkkk, pa khabarrrr ?
    Kok bisa tau blogku ini?
    Makasih utk ucapannya buat Mentari ya dan juga doanya. Dirimu sendiri gimana, kapan balik ke Montpellier ?
    Salam manis dan kangen untukmu sekeluarga ya Dik. Sukses selalu !

    ReplyDelete